Labels

Minggu, 11 Maret 2012

membangun pencitraan menggunakan You-Atitude, komunikasi verbal dan non-verbal

Pencitraan merupakan hal yang sangat krusial bagi tiap perusahaan maupun secara personal. Pencitraan bisa dibangun dari luar dan dalam. pencitraan dari luar dibangun melalui tampilan yang langsung bisa diketahui seperti gaya berpakaian, tampilan luar kantor dan hal-hal yang kasat mata. Sedangakan pencitraan dari dalam merupakan hal yang sedikit abstrak dimana dibutuhkan kemampuan atau setidaknya pengalaman khusus dalam membangaun pencitraan tersebut. Hal yang termasuk pencitraan dari dalam biasanya akan timbul setelah ada interaksi. Macam interaksi bisa berbagai hal misalnya antara pihak perusahaan atau individu dengan perusahaan lain atau individu lain sebagai mitra kerja maupun pelanggan.
Salah satu cara untuk membangunpencitraan dari dalam ini adalah dengan mengaplikasikan You-Atitude dimana You-Atitude adalah suatu metode diamana kita memposisikan diri sebagai customer atau mitra kerja sehingga kita dapat mengetahui apa yang diinginkan mereka. Penerapan You-Atitude dalam komunikasi biasanya berarti mengganti kalimat saya menjadi kami, fokus pada hal-hal yang perlu diketahui oleh customer atau mitra kerja, dan menginformasikan segala sesuatu dalam konteks yang 'diperhalus'.
Lingkungan bisnis terbentuk dari beberapa aspek yaitu Technology,Trends, Ethics, Corporate Culture, Interpersonal Communication. Untuk via teknologi dapat menggunakani alat-alat elektronik, contoh telepon genggam ataupun surat elektrik (email)
untuk trend sendiri ada beberapa macam, contohnya yaitu permintaan pasar, entrepreneurship, inovasi, teamwork, lingkungan.
Selanjutnya adalah konversasi interpersonal, yaitu komunikasi antar individu yang mencakup kemampuan mendengar, berbicara, nonverbal, dan networking.
Listening sendiri adalah sesuatu yang sangat krusial, maka dari itu ada hal-hal yang perlu diperhatikan misalnya meminta respon dari lawan bicara (active speaker) atau kita bisa mencatat hal-hal penting (untuk menghindari listen eror).
Dalam berbicara juga diperlukan tempo, intonasi, dan pelafalan yang jelas.
Sedangkan pada komunikasi non verbal adalah kebalikan dari hal tersebut. Dalam pembicaraan non verbal kita harus tanggap terhadap gesture tubuh lawa bicara kita.
Untuk yang terakhir adalah networking, disini kita dapat mencari link sebanyak-banyaknya walaupun kita belum membutuhkan bantuan orang tersebut di saat itu juga.
 
bethary, dyah, zulfikar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar